Scheduling adalah penjadwalan proses produksi, lihat gambar dibawah ini.

Dari planned order – planned order yang dicreate oleh proses run MRP, maka team PPIC akan mengatur kembali / scheduling based on kondisi di shop floor baik pada order yang overlapping, kapasitas mesin, ketersediaan stock row material, man power dan utility yang lainnya.
Sekalipun sudah dilakukan proses Run MRP oleh system akan tetapi rescheduling oleh PPIC harus dilakukan untuk syncronisasi.
Misalnya: team marketting memberikan data finished product yang akan dibuatkan di produksi sesuai dengan budget yang ditentukan dan product yan akan di promosi kan, maka team marketting dapat input data di SOP kemudian ditransfer ke proses DEMAND menjadi PIR (planned independent requirement) yang tercapture selama 1 tahun ke depan.
dalam proses SAP disebut LTP (long term planning) = budgeting yang diprepare ke system planning proses kemudian di run MRP.
di setiap 3 month selalu diadakan roll forecast 3 month, tujuannya untuk me-refresh kembali data data order, outstanding, row material.
terkadang team PPIC juga melakukan proses 1 week sekali untuk planning 1 week kedepan. KENAPA terjadi re-update pada data planning, karena di shoop floor kemungkinan ada create order secara manual (CO01) untuk kasus kasus diproduksi seperti : dismantling, repacking, reprocess dll.

Dari gambar diatas bisa dipahami bahwa , : in-house production = 2 hari proses produksi, GR Processing time = 2 hari proses menghasilkan finished product, SchedMarginKey = penentuan waktu before dan after produksi.

Dari ke 2 gambar yang dari SAP system, kiranya dapat dipahami apa yang dimaksud dengan SCHEDULING. untuk penjelasan singkat saya akan buatkan video tutorial dibawah ini , selamat menyimak.