Sebelum Proses Run MRP ada beberapa proses yang menyebabkan ikut terlibat dan mentrigger MRP :

Ok, kita akan diskusikan dari beberapa input yang tertera didalam bagan diatas, dimana input MRP terbagai kedalam 5 yaitu :
- Planned Independent Requirement (PIR).
- Customer Requirement Planning (CIR)
- Secondary Requirement
- Stock
- Fixed Receipt
Planned Independent Requirement (PIR).
Adalah planning proses / demand data yang diketahui oleh team marketting sebagai target produksi / pesanan yang akan dilakukan proses produksi ke depan, baik itu daily/weekly/monthly/yearly.
Data didapatkan dari budget marketting yang diplot setiap tahun kemudian di break down ke priodical untuk di lakukan proses day per day nya.
Data dari marketting akan diinput oleh team PPIC sebagai Indreq di tcode MD61 itulah yang dimaksud dengan PLANNED IND REQ.
Customer Independent Requirement (CIR).
Adalah planning yang dicreate oleh marketting based on dari pesanan customer atau biasa disebut Sales Order (SO), material finished product dan qty yang dipesan itu akan di generate oleh system MRP sebagai Make to Order (MTO) untuk dilanjutkan di proses produksi.
Production Order mengikat ke Sales Order, maka stock nya disebut sebagai stock by Sales Order karena stock tersebut sudah dipesan/di booking oleh customer dengan spesifikasi pesanan yang ada pada form Sales Order.
Berbeda halnya dengan Make to Stock (MTS) yang menggunakan stock yang available / free stock yang bisa dipergunakan oleh plant lain.
Secondary Requirement
Yang dimaksud dengan secondary requirement ini adalah permintaan karena keterikatan / integrasi finished product dengan komponent nya yang akan di consume, kita bisa check di tcode CS03 (display BOM), material komponent yang ada pada BOM itulah sebagai material secondary requirement (DepReq).
Stock
Jika didalam kartu stock terdapat saldo stock, maka stock yang ada itu akan menjadi pertimbangan MRP untuk apakah akan disuggest ke system PR untuk request pembelian / tidak pesan.
Jika finish product maka akan mensuggest terhadap kebutuhan proposal produksi, jika komponent material maka akan mensuggest terhadap kebutuhan procurement proposal.
Fixed Receipt
Fixed Receipt adalah pesanan yang masih outstanding purchase order, system MRP akan melihat material mana saja yang masih outstanding dan akan menyebabkan apakah MRP mengenerate baru atau tidak, jika masih ada material yang outstanding baiknya diselesaikan sampai dengan GR agar data menjadi real atas kebutuhan material itu.
Sedangkan untuk komponen Output yang dihasilkan dari proses Run MRP ada 2 bagian yaitu :
- Proposal Planned Order
- Proposal Purchase Requisition
Proposal Planned Order
Adalah jika hanya jika anda mensetting material master di MRP view sebagai Inhouse production yang artinya proses produksi akan dilakukan di Internal company, karena mungkin saja proses produksi bisa dilakukan di external company / subcont ke perusahaan yang lain.
Karena ini juga related dengan consume material atas finished product, costing biaya produksi & kapasitas dari mesin yang dipakai produksi dan lain lain.
Proposal Purchase Requisition
Jika dan hanya jika terjadi tidak available pada material komponen yang diconsume maka system akan mensuggest dengan membuat nomer Purchase requisition (PR) agar produksi bisa berjalan dengan available stock material yang dibutuhkan (availability check).
Itulah gambaran element – element input & output yang dihasilkan dari proses generated MRP.
Sebagai catatan adalah MRP adalah concern / focus pada MATERIAL, berbeda dengan CRP yang berfokus pada CAPACITY.
Ok untuk lebih jelasnya silahan lihat video tutorial dibawah ini .
Terima kasih atas attensi anda.